Setelah bayi berusia enam bulan, MPASI atau makanan pendamping ASI perlu diperkenalkan kepada bayi. Pada tahap ini, orang tua harus membuat jadwal MPASI untuk anak mereka. Hal ini penting agar bayi mendapatkan asupan makanan yang tepat dan teratur. Bagaimana cara membuat jadwal MPASI untuk anak? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diikuti.
- Tanyakan pada dokter anak
Sebelum membuat jadwal MPASI, tanyakan pada dokter anak mengenai jenis makanan yang tepat untuk bayi. Setiap bayi memiliki kondisi yang berbeda-beda, sehingga diperlukan asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Dokter anak dapat memberikan saran dan rekomendasi mengenai jadwal dan jenis makanan yang harus diberikan.
- Perhatikan usia bayi
Usia bayi menjadi faktor penting dalam pembuatan jadwal MPASI. Pada usia enam bulan, bayi dapat diberikan bubur atau puree. Pada usia sembilan bulan, bayi sudah dapat mengunyah dan mencerna makanan padat seperti potongan buah dan sayur. Pada usia satu tahun, bayi sudah dapat makan makanan keluarga dengan porsi yang kecil. Pastikan jadwal MPASI disesuaikan dengan usia bayi.
- Buat jadwal harian
Buatlah jadwal harian yang terdiri dari tiga kali makan, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam. Pada awalnya, porsi makanan yang diberikan belum terlalu banyak. Pada usia enam bulan, bayi hanya membutuhkan 1-2 sendok makan bubur atau puree per makan. Pada usia sembilan bulan, porsi makanan dapat ditingkatkan menjadi 2-3 sendok makan. Pada usia satu tahun, bayi sudah dapat makan seperti orang dewasa, hanya dalam porsi yang kecil.
- Berikan variasi makanan
Penting untuk memberikan variasi makanan pada bayi agar mereka mendapatkan asupan nutrisi yang beragam. Bayi dapat diberikan sayuran, buah, sereal, dan protein seperti telur dan daging. Namun, pastikan makanan yang diberikan tidak mengandung bahan pengawet, garam, dan gula yang berlebihan.
- Perhatikan konsistensi makanan
Konsistensi makanan juga perlu diperhatikan dalam pembuatan jadwal MPASI. Pada awalnya, bayi hanya dapat menerima makanan dengan konsistensi lembut seperti bubur atau puree. Pada usia sembilan bulan, bayi sudah dapat menerima makanan dengan konsistensi yang lebih padat seperti potongan buah dan sayur. Pastikan konsistensi makanan disesuaikan dengan usia bayi.
- Jangan memaksa bayi makan
Jangan pernah memaksa bayi untuk makan jika mereka tidak ingin. Bayi akan menunjukkan tanda ketika mereka merasa kenyang atau tidak ingin makan lagi. Memaksa bayi untuk makan dapat menyebabmasalah pada pola makan dan bisa mempengaruhi kesehatan bayi di kemudian hari.
- Perhatikan alergi makanan
Beberapa bayi dapat mengalami alergi makanan. Perhatikan reaksi bayi setelah diberikan makanan baru. Jika bayi mengalami gejala seperti ruam kulit, diare, atau muntah setelah makan, hentikan pemberian makanan tersebut dan segera konsultasikan pada dokter anak.
- Berikan ASI secara teratur
MPASI bukan pengganti ASI, sehingga perlu tetap memberikan ASI secara teratur. ASI masih menjadi sumber nutrisi utama bagi bayi di bawah satu tahun. Pemberian MPASI hanya sebagai pendamping dan pelengkap ASI.
- Siapkan makanan sendiri
Buat makanan MPASI sendiri di rumah agar dapat memastikan bahan makanan yang digunakan dan proses pengolahannya. Pastikan makanan dicuci dan dimasak dengan baik untuk menghindari risiko terkena infeksi dan bakteri.
- Jangan lupa memberikan air putih
Selain makanan, bayi juga perlu diberikan air putih untuk menjaga kelembapan tubuh. Pada awalnya, bayi dapat diberikan sedikit air putih setelah makan. Pada usia sembilan bulan, air putih dapat diberikan dalam botol atau gelas.
Dalam pembuatan jadwal MPASI untuk anak, perlu diingat bahwa setiap bayi memiliki kebutuhan dan kondisi yang berbeda-beda. Jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter anak jika diperlukan. Selain itu, jadwal MPASI juga perlu disesuaikan dengan gaya hidup keluarga agar lebih mudah dijalankan. Dengan membuat jadwal MPASI yang tepat, diharapkan bayi dapat tumbuh sehat dan mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.